Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Aku, Pendosa Ulung

Allah Dialah Tuhan Tak ada lagi yang berhak disembah Hanyalah Allah, Tuhan seluruh alam Dalam kalbu Merintik sedu Dimintanya hati Yang teramat bersih Untuk menjalankan kehidupan ini Dalam pikiran Banyak yang berada di dalamnya Dimintanya pikiran Yang selalu berpikir tentang kuasa Tuhannya Dalam langkah kaki Kesana kemari berlalu lalang Dimintanya langkah Yang selalu menuju kebaikan Dalam kedipan mata Menengok ini dan itu Dimintanya mata Yang selalu menangis karena takut jahannam-Nya Dalam pendengaran telinga Semua masuk mau itu baik ataupun buruk Dimintanya telinga Yang selalu mendengarkan yang baik saja Al-Qur'an adalah dambaannya Dalam gercapan lidah Semua diucapkannya Dimintakannya mulut Yang selalu berujar kepada kebenaran Akankah semua kita dapatkan Renungkan Rasakan Sudah pantaskah kita Sudah elokkah perangai kita Kemaksiatan terus terbesit Iri dan hasad sering terungkap Melangkah ke tempat yang salah Salah langkah jahannam dianca

(12) Cerita Yang Baru

Hai 12. Jadilah saksi atas pembuktian diri. Dimana aku berdiri di ujung duri untuk menyesuaikan hati. Aku lelah. Ternyata, untuk mekar butuh proses menyakitkan. Banyak yang tidak suka ketika ku menguncup. Sesekali ingin kubuktikan bahwa ketika aku mekar, akan kutunjukkan bahwa aku layak dijunjung. Bukan diagungkan, setidaknya hargai keberadaan aku yang hanyalah sosok lemah tetapi aku tetaplah mempunyai hati. 

Catatan Seorang Pendosa

Saat malam tiba Setan datang Menghampiri diri Yang imannya ala kadarnya Entah apa Sebuah bisikan? Bermaksiat dibuat olehnya Rancu diri oleh kesesatan Dibuai akan kenikmatan Bahaya Jatuh Terdampar dalam kemaksiatan Berdosa telah dicapkan Wahai diri Merugi betul Mengapa? Padahal diri ini 'lupa' Lupa Lupa Sendirinya Telah dilakukan sekian banyak Waktu Berputarlah terus Semoga dosa ini gugur Dengan kebaikan Yang dilakukan walau oleh seorang pendosa