Aku, Pendosa Ulung

Allah
Dialah Tuhan
Tak ada lagi yang berhak disembah
Hanyalah Allah, Tuhan seluruh alam

Dalam kalbu
Merintik sedu
Dimintanya hati
Yang teramat bersih
Untuk menjalankan kehidupan ini

Dalam pikiran
Banyak yang berada di dalamnya
Dimintanya pikiran
Yang selalu berpikir tentang kuasa Tuhannya

Dalam langkah kaki
Kesana kemari berlalu lalang
Dimintanya langkah
Yang selalu menuju kebaikan

Dalam kedipan mata
Menengok ini dan itu
Dimintanya mata
Yang selalu menangis karena takut jahannam-Nya

Dalam pendengaran telinga
Semua masuk mau itu baik ataupun buruk
Dimintanya telinga
Yang selalu mendengarkan yang baik saja
Al-Qur'an adalah dambaannya

Dalam gercapan lidah
Semua diucapkannya
Dimintakannya mulut
Yang selalu berujar kepada kebenaran

Akankah semua kita dapatkan
Renungkan
Rasakan
Sudah pantaskah kita
Sudah elokkah perangai kita
Kemaksiatan terus terbesit
Iri dan hasad sering terungkap
Melangkah ke tempat yang salah
Salah langkah jahannam diancamkan oleh-Nya

Wahai diri
Perbaikilah diri
Tak ada yang terlambat
Lakukanlah detik ini juga
Kau kembali ke fitrah-Nya
Kau berasal dari tanah
Dan akan kembali masuk tanah
Apa yang kau sombongkan
Hidup hanya sementara
Amankan satu tiket ke surga-Nya




Diary Seorang Pendosa Hebat
Allah Yang Telah Menutupi Aibnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(12) Cerita Yang Baru

Refleksi