Postingan

Hampir Menemui Kematian

Gambar
Bismillah  Jika hari ini adalah hari terakhirmu, sudah untuk apa saja waktu hidupmu kaugunakan? Pertanyaan itu terus terngiang di kepalaku. Mengenai hari kematian, entah kapan akan menghampiri, aku berharap bahwa aku tengah di lingkaran kebaikan dan tidak sedang melupakan Allah. Hari itu akan segera tiba. Bisa jadi satu detik setelah detik ini berdenting di jam dinding. Kautak akan pernah bisa mengira kapan kauakan menemui kematian. Innàlillahi wainnàilaihi ràji'ùn. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh ...." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 78) Kauakan segera menemui ajalmu. Kautak meminta, tetapi Allah sudah menakdirkannya itu pasti akan terjadi. Percuma kaumenolak, percuma kaumencoba menghindar. Kematian adalah sesuatu yang melekat pada diri kita. Hanya menunggu waktu yang pada akhirnya semua akan terjadi. Kauakan menemui saat napas t

Refleksi

Mimpi Satu kata berwujud dan berupa. Mau jadi orang yang berguna, bisa membanggakan. Tidak menyusahkan orang lain.  Kalau dunia ini kecil, lalu ... masalah ada pada mimpimu yang terlalu besar. Memiliki mimpi itu bukan masalah. Tidak masalah. Namun, yang paling penting itu aksi. Aksi nyata bentuk cinta kita kepada Sang Pencipta. Jangankan mimpi, Surga insyaa Allah jadi jaminan. Paham? Aku mau ini  Aku mau itu Aku mau ke sana Aku mau ke situ Boleh! Sangat boleh. Yang tidak boleh itu, ketika kamu terlalu berambisi. Selanjutnya ... kamu lupa, jikalau Allah yang harus kau pentingkan dahulu. Boleh! Ungkapkan semua mimpi indahmu itu. Boleh! Minta kepada Allah. Insyaa Allah, akan diberi. Kuncinya usaha, doa, sisanya ... tawakal. -Yani•Nara

Melanglang Buana Dalam Fana

Gambar
Meratapi hari yang terukir. Banyak sekali yang telah Allah beri kepada umatnya. Berjuta-juta mungkin, ya, takkan terhitung jumlahnya. Syukuri semua yang telah diberikan Allah. Jangan sampai kau lupa, bahwa satu tarikan napas ... itu juga titipan dari Allah. Kau punya tugas, menjadi diri yang baik dan tidak melampaui batas. Jadilah diri sendiri. Kau tidak perlu menjadi orang lain agar disukai. Semangat, tersenyumlah. Tatap masalah yang menguji dengan senyuman termanis. Hindari lari dari kenyataan. Semua akan berakhir di waktu yang tepat. Waktu akan membawamu, menuju keabadian, kelak.  Jika saat itu tiba, sangat merugilah engkau bila lalai dari kewajiban. Ini bisa jadi pengingat bagimu. Terpenting, juga untukku. 🌸 Ingatlah hari di mana kau masih berdiri untuk menyambut hari yang baru. Dengan sesak kau ingin mengeluh, capai, katamu. Ingin menyelesaikan, tetapi tak satupun tersentuh oleh tanganmu.  🌸 Sambutlah hari yang baru, h

Aku, Pendosa Ulung

Allah Dialah Tuhan Tak ada lagi yang berhak disembah Hanyalah Allah, Tuhan seluruh alam Dalam kalbu Merintik sedu Dimintanya hati Yang teramat bersih Untuk menjalankan kehidupan ini Dalam pikiran Banyak yang berada di dalamnya Dimintanya pikiran Yang selalu berpikir tentang kuasa Tuhannya Dalam langkah kaki Kesana kemari berlalu lalang Dimintanya langkah Yang selalu menuju kebaikan Dalam kedipan mata Menengok ini dan itu Dimintanya mata Yang selalu menangis karena takut jahannam-Nya Dalam pendengaran telinga Semua masuk mau itu baik ataupun buruk Dimintanya telinga Yang selalu mendengarkan yang baik saja Al-Qur'an adalah dambaannya Dalam gercapan lidah Semua diucapkannya Dimintakannya mulut Yang selalu berujar kepada kebenaran Akankah semua kita dapatkan Renungkan Rasakan Sudah pantaskah kita Sudah elokkah perangai kita Kemaksiatan terus terbesit Iri dan hasad sering terungkap Melangkah ke tempat yang salah Salah langkah jahannam dianca

(12) Cerita Yang Baru

Hai 12. Jadilah saksi atas pembuktian diri. Dimana aku berdiri di ujung duri untuk menyesuaikan hati. Aku lelah. Ternyata, untuk mekar butuh proses menyakitkan. Banyak yang tidak suka ketika ku menguncup. Sesekali ingin kubuktikan bahwa ketika aku mekar, akan kutunjukkan bahwa aku layak dijunjung. Bukan diagungkan, setidaknya hargai keberadaan aku yang hanyalah sosok lemah tetapi aku tetaplah mempunyai hati. 

Catatan Seorang Pendosa

Saat malam tiba Setan datang Menghampiri diri Yang imannya ala kadarnya Entah apa Sebuah bisikan? Bermaksiat dibuat olehnya Rancu diri oleh kesesatan Dibuai akan kenikmatan Bahaya Jatuh Terdampar dalam kemaksiatan Berdosa telah dicapkan Wahai diri Merugi betul Mengapa? Padahal diri ini 'lupa' Lupa Lupa Sendirinya Telah dilakukan sekian banyak Waktu Berputarlah terus Semoga dosa ini gugur Dengan kebaikan Yang dilakukan walau oleh seorang pendosa